Kandung kemih overaktif
Kandung kemih overaktif (overactive bladder) adalah kondisi yang membuat Anda sulit mengendalikan rasa ingin buang air kecil. Penderita kandung kemih overaktif bisa kencing lebih dari delapan kali dalam 24 jam, termasuk pada tengah malam saat tidur.
Melansir laman Mayo Clinic, ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan kandung kemih overaktif, yakni sebagai berikut.
Sering Buang Air Kecil Tanda Hamil?
Bocah Indonesia adalah klinik kesuburan yang melayani konsultasi hingga tindakan operatif. Bocah Indonesia berada di bawah naungan PT Ibu Daya Lestari. Berada di Lantai 7 Rumah Sakit Primaya, Jl. MH Thamrin No.3, Cikokol, Tangerang, Banten, Indonesia.
Latest posts by Team Content Medis Bocah Indonesia
Buang air kecil atau berkemih merupakan suatu hal alamiah yang dilakukan semua orang sepanjang hidup.
Namun, buang air kecil yang terlalu berlebihan jika Anda sedang berada di situasi yang tidak memungkinkan (misalnya di saat macet atau meeting penting) tentu sungguh menjengkelkan.
Sering buang air kecil ternyata tidak selalu pertanda dari penyakit diabetes. Yuk, kita ketahui penyebab sering buang air kecil lainnya!
1. Anda memiliki ukuran kandung kemih yang kecil
Setiap individu memiliki ukuran tubuh yang berbeda-beda. Ada yang tinggi, ada yang pendek. Sama halnya dengan kandung kemih. Pada kebanyakan orang, kandung kemih dapat menampung dua gelas cairan. Jika Anda sering buang air kecil padahal Anda minum sedikit, bisa jadi hal tersebut tidak normal. Anda bisa "melatih" kandung kemih Anda untuk menahan lebih banyak cairan (namun bukan berarti Anda menahan buang air kecil). Karena jika kandung kemih terisi penuh, maka ukuran kandung kemih dapat meregang.
2. Anda mengalami infeksi saluran kemih atau batu ginjal
Infeksi dan batu yang ada di saluran kemih dapat mengiritasi kandung kemih dan dapat menyebabkan Anda sering buang air kecil. Selain sering buang air kecil, batu di saluran kemih juga dapat memberikan gejala lain seperti nyeri pinggang atau nyeri saat buang air kecil. Sedangkan infeksi saluran kemih dapat memiliki gejala berupa buang air kecil yang tidak lampias, sering buang air kecil, dan nyeri saat buang air kecil.
3. Otot-otot dasar panggul Anda lemah
Jika Anda memiliki otot-otot dasar panggul yang kuat, maka Anda akan lebih mudah menahan urine. Hal ini sering kali dialami oleh wanita hamil atau baru saja melahirkan. Kuncinya adalah latihan kegel. Latihan kegel dapat berfungsi untuk mengencangkan otot-otot dasar panggul, sehingga frekuensi buang air kecil Anda juga menjadi lebih sedikit.
4. Konsumsi obat-obatan tertentu
Obat-obatan diuretik, seperti yang dikonsumsi oleh penderita darah tinggi, dapat menyebabkan ginjal Anda memproduksi urine berlebih. Selain obat diuretik, obat yang biasa diberikan pada pasien gangguan cemas dan depresi juga sering kali memberikan efek samping berupa sering buang air kecil.
5. Anda memiliki diabetes
Penyakit diabetes melitus memiliki tiga gejala klasik, yaitu sering buang air kecil, banyak makan, dan sering minum. Kadar gula darah yang tinggi dapat membuat ginjal Anda memproduksi urine yang lebih banyak. Untuk mengetahui apakah Anda menderita diabetes atau tidak, diperlukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut seperti pemeriksaan gula darah.
Apakah Anda perlu ke dokter bila sering buang air kecil?
Sering buang air kecil tanpa disertai gejala lain biasanya bukanlah masalah besar, apalagi bila pemicunya berkaitan dengan kebiasaan minum Anda. Sebaliknya, jangan abaikan keluhan sering buang air kecil yang disertai kondisi berikut.
Gejala-gejala tersebut dapat menandakan masalah kesehatan yang lebih serius. Jika Anda mengalaminya, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui kenapa Anda sering kencing.
[embed-health-tool-bmi]
Kehamilan bisa menjadi penyebab sering buang air kecil tapi sedikit. Selama trimester pertama, wanita hamil akan lebih sering buang air kecil. Pengaruh utamanya melansir dari Health Line adalah hormon progesteron, gonadotropin, dan koronik manusia. Penyebab sering buang air kecil tapi sedikit ini juga terjadi karena perkembangan uterus dapat menekan kandung kemih. Untuk mengatasinya, disarankan melakukan senam Kegel secara rutin.
2. Interstitial Cystitis
Interstitial cystitis merupakan penyebab sering buang air kecil tapi sedikit yang wajib diwaspadai. Pada dasarnya, interstitial cystitis adalah kondisi ketika "kabel" di dalam tubuh kita menyilang dan memberi tahu otak bahwa kita perlu buang air kecil saat kandung kemih penuh. Padahal, tugas ini seharusnya dilakukan oleh saraf panggul.
Kondisi ini terjadi seiring dengan kebutuhan buang air kecil yang terus-menerus. Jika hanya mengeluarkan cairan dalam jumlah kecil, kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat kandung kemih terisi, nyeri di panggul atau di antara vagina dan anus, serta nyeri saat berhubungan seks.
Meskipun tidak dapat disembuhkan, penyebab sering buang air kecil tapi sedikit seperti interstitial cystitis dapat dicoba untuk diobati dengan terapi fisik untuk meredakan nyeri panggul, pelatihan kandung kemih, konsunsi obat untuk mengendurkan kandung kemih dan mengurangi ketidaknyamanannya, dan banyak lagi.
Pembesaran prostat (BPH) merupakan salah satu penyebab sering buang air kecil tapi sedikit pada pria. Kondisi ini dapat menekan uretra atau saluran kemih, sehingga menyebabkan dinding kandung kemih lebih sensitif.
Akibatnya, kandung kemih mudah berkontraksi bahkan ketika hanya ada sedikit urine, sehingga menjadi penyebab sering buang air kecil.
Penyebab sering buang air kecil tapi sedikit ini melansir dari Healt Line biasa dipengaruhi oleh usia pria. Prostat yang membesar akan menyebabkan komplikasi salurah kemih hingga menjadi penyebab sering buang air kecil tapi sedikit.
4. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyebab sering buang air kecil tapi sedikit yang paling sering terjadi. Kondisi ini terjadi ketika bakteri menyerang saluran kemih. Penyebab sering buang air kecil tapi sedikit ini melansir Health Line, sekitar empat kali lebih sering dialami wanita daripada pria.
Hal tersebut menyebabkan peradangan, sehingga mengganggu kemampuan kandung kemih untuk menahan kencing. Gejala khas yang menyertai penyebab sering buang air kecil tapi sedikit seperti ISK adalah demam dan nyeri perut bagian bawah atau pinggang.
Bakteri E. coli menyebar ke alat kelamin dari daerah anus atau di tempat lain. Infeksi bakteri ini menyebabkan sistitis (radang kandung kemih) dan bertanggung jawab atas keinginan untuk buang air kecil. Faktor risiko ISK adalah aktivitas seksual, diabetes, kateter, menahan buang air kecil, dan kebersihan yang buruk.
Pelvis adalah area perut bagian bawah. Ketika otot meregang dan lemah, yang mungkin terjadi pada kehamilan dan persalinan, kandung kemih mungkin keluar dari posisinya. Ini bisa menyebabkan uretra mungkin terentang dan menjadi . Keduanya bisa menyebabkan buang air kecil lebih sering.
Pelvis adalah area perut bagian bawah. Ketika otot meregang dan lemah, yang mungkin terjadi pada kehamilan dan persalinan, kandung kemih mungkin keluar dari posisinya. Ini juga bisa menyebabkan uretra mungkin terentang dan menjadi penyebab sering buang air kecil tapi sedikit. Tentu saja keduanya bisa menyebabkan buang air kecil lebih sering.
Berbagai penyebab sering buang air kecil
Produksi urine dapat dipengaruhi oleh makanan dan minuman, obat, serta gangguan kesehatan yang Anda alami. Pada beberapa kasus, penyebab poliuria juga bisa berasal dari kondisi psikologis seperti rasa gugup atau kecemasan berlebih.
Ada banyak sekali kondisi yang dapat membuat Anda terkena poliuria (sering buang air kecil). Berikut yang paling umum.
Terlalu banyak minum air
Air putih penting bagi kesehatan, tapi terlalu banyak minum justru akan membuat Anda lebih sering buang air kecil. Ini disebabkan karena ginjal berusaha mengeluarkan cairan berlebih untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Guna memenuhi kebutuhan cairan tubuh, minumlah sedikitnya delapan gelas air putih dalam sehari. Tidak perlu cemas kekurangan cairan, sebab Anda dapat menambah asupan cairan dari makanan berkuah, sayuran, dan buah-buahan.
Gangguan kelenjar prostat
Beberapa penyakit pada kelenjar prostat dapat menyebabkan pembengkakan. Prostat yang membengkak lama-kelamaan akan menekan uretra (saluran yang menyalurkan kencing ke luar tubuh) dan menghambat aliran urine.
Urine yang terjebak dapat memicu iritasi pada uretra dan kandung kemih. Akibatnya, kandung kemih lebih sering berkontraksi walaupun baru ada sedikit urine di dalamnya. Inilah yang kemudian menjadi penyebab sering buang air kecil.
Bisakah kita menghindari sering buang air kecil saat hamil?
Untuk mengurangi atau mencegah keluhan terkait sering buang air kecil, ibu hamil dapat mengikuti tips berikut ini:
Berhenti minum air sebelum tidurJika ibu hamil merasa tidak nyaman karena harus sering terbangun dan buang air kecil di malam hari, maka bisa mengurangi jumlah air yang diminum atau berhenti minum air putih 1 atau 2 jam sebelum tidur. Namun, pastikan asupan air putih Anda 8 hingga 12 gelas sehari. Tujuannya tentu saja untuk memperingatkan ibu hamil mengenai risiko dehidrasi saat hamil.
Hindari mengonsumsi minuman yang mengandung kafeinSelain itu, ibu hamil juga sebaiknya mengurangi jumlah teh, kopi, soda, dan minuman berkafein lainnya. Pasalnya, kafein bisa menyebabkan tubuh lebih sering buang air kecil.
Latihlah senam KegelSelain sering buang air kecil, ibu hamil mungkin akan kesulitan menahan kencing saat usia kehamilannya memasuki trimester ketiga. Untuk mengatasi keluhan tersebut, ibu hamil bisa mencoba senam kegel.
Selain itu, ibu hamil juga disarankan untuk tidak terlalu sering buang air kecil. Pasalnya, kebiasaan menahan kencing bisa melemahkan otot dasar panggul ibu hamil sehingga sulit menahan kencing.
Urine normal setiap orang amat bervariasi. Anda bisa saja buang air kecil hingga sepuluh kali sehari, dan ini masih terbilang wajar selama tidak ada keluhan apa pun. Namun, jika belakangan Anda merasa terlalu sering buang air kecil, mungkin ada faktor tertentu yang menjadi penyebab gangguan ini.
Dikenal pula sebagai poliuria, buang air terlalu sering dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Penyebabnya terkadang bisa berasal dari penyakit kandung kemih atau penyakit tertentu yang memengaruhi pembentukan urine. Apa saja contohnya?
Minum minuman yang bersifat diuretik
Ini adalah penyebab sering buang air kecil yang paling umum. Minuman beralkohol atau berkafein seperti teh, kopi, dan soda bersifat diuretik. Artinya, minuman ini menambah kadar garam dan air pada urine sehingga urine yang dihasilkan pun lebih banyak.
Bila produksi urine bertambah, kandung kemih tentu menjadi lebih cepat penuh. Inilah yang membuat Anda merasa ingin kencing setelah minum kopi atau minuman diuretik lainnya. Biasanya, efek diuretik berlangsung selama enam sampai delapan jam.
Infeksi kandung kemih
Penyebab lain dari sering buang air kecil adalah infeksi pada sistem perkemihan. Ketika terjadi infeksi, kandung kemih tidak dapat menampung urine secara optimal. Kandung kemih pun menjadi cepat penuh sehingga Anda terus-menerus ingin kencing.
Jika Anda terkena infeksi kandung kemih, Anda kemungkinan akan mengalami gejala lain seperti:
Ibu hamil biasanya lebih sering buang air kecil. Ini disebabkan karena tubuh mereka memproduksi lebih banyak darah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin. Ginjal tentu harus menyaring lebih banyak darah sehingga produksi urine ikut bertambah.
Seiring bertambahnya usia kehamilan, rahim ibu hamil turut berkembang mengikuti pertumbuhan tubuh janin. Kepala janin dan rahim yang terus membesar dapat menekan kandung kemih sehingga membuat ibu hamil sering ingin buang air kecil.