Video: Warga RI Mau Good Looking, Industri Kosmetik RI Makin Glowing
PARA penjudi di Medan kegerahan. Lewat Tim Anti Judi (TAJ) yang dibentuknya, Kapoltabes Letkol Muharsipin tak hentinya menonjok kiri-kanan. Bandar, agen, penjudi besar atau kecil, semua disikat. Dalam dua bulan terakhir, tercatat sudah 120 lebih penjudi yang ditangkap dan ditahan. Itu sebabnya, empat dari lima bandar besar, yang seminggunya mempunyai omset ratusan juta rupiah, lari dari Medar arena merasa tidak aman. Tetapi, diam-diam, masih banyak juga tampaknya penjudi yang terus bertahan. Mereka itu umumnya adalah para penjaja judi buntut Toto Singapura. Yaitu judi yang mendasarkan tebakan pada toto pacuan kuda di Singapura, yang hasilnya disiarkan televisi atau surat kabar negeri itu setiap hari Sabtu dan Minggu. Yang terlibat kegiatan ini jumlahnya cukup banyak. Di bawah lima bandar besar, menurut Kasatserse Mayor Paimin A.B., yang jadi komandan TAJ, sedikitnya ada 100 bandar menengah atau agen. Di bawah mereka, terdapat ribuan bandar kecil atau subagen. Dari angka itu bisa diperkirakan jumlah pemasangnya. Muharsipin menggebrak judi bukan karena kegiatan itu memang dinyatakan terlarang. Cara kerja mereka sudah sedemikian rupa sehingga dinilai bisa mengganggu ketenteraman masyarakat. Kepada setiap pemasang, misalnya, dipesan untuk tidak menceritakan dari mana mereka membeli buntut. Agen atau subagen pun dipesan begitu oleh bos mereka. Hal itu sempat terungkap saat Lim Lie Cin, 62, diperiksa. Waktu ditanya siapa bosnya, Lie Cin berkata, "Tolong saya jangan dipaksa. Sebelum diangkat jadi agen, saya sudah disumpah agar tidak membocorkan rahasia." Tersangka lain memberi pengakuan serupa. Malah, kata mereka, kalau sampai ketahuan siapa yang membocorkan, diancam akan dibunuh. Di samping gerakan tutup mulut, para bandar sulit dideteksi karena memakai sistem pengamanan berlapis-lapis. "Mereka menggunakan oknum tertentu sehingga rencana razia sering bocor," kata sumber TEMPO. Bila petugas bisa mengetahui rumah yang digunakan untuk kegiatan judi, rumah tadi biasanya memakai pintu berlapis-lapis dan dltunggui penjaga. Karena ketatnya penjagaan, Letda Ayahmurad, 39, terpaksa merayap di atas genting rumah bertingkat tiga di Jalan Kepribadian, untuk melakukan penggerebekan. "Pinggang saya hampir patah waktu meluncur dari jendela," katanya kepada Monaris Simangunsong dari TEMPO. Dari rumah lain di Jalan Serdang Baru - yang tak kalah sulit ditembus - petugas menemukan tujuh kaset rekaman yang membuktikan adanya kegiatan Judi. Kaset tersebut, yang ditemukan di rumah Te Hock dan Darwin, berisi rekaman suara para petaruh yang menyebutkan nomor dan besarnya taruhan. Penggunaan telepon, kata Paimin, selain sebagai langkah pengamanan juga dimaksudkan agar si bandar dinilai bonafide oleh pelanggannya. Guna menembus pertahanan yang berlapis-lapis itulah Muharsipin memandang perlu membentuk TAJ. Cara kerja tim, antara lain, mengadu domba para oknum yang menjadi kaki tangan kelompok judi. Karena diadu itulah, mereka membeberkan kegiatan judi pihak lawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gak perlu repot lagi buat ngemanjain lidahmu, tinggal buka hape aja
Nikmati banyak pilihan makanan, promo, dan fitur eksklusif di GoFood.
© 2024 Gojek | Gojek adalah merek milik PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Terdaftar pada Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual Republik Indonesia.
SRIPOKU.COM - Begini kisah cinta Ustaz Dennis Lim dan Yunda Faisyah yang mencuri perhatian.
Kehidupan Ustaz Dennis Lim semakin menarik perhatian publik setelah viral di media sosial.
Bahkan banyak yang patah hati setelah mengetahui Ustaz Dennis Lim ternyata sudah menikah.
Sosok pendakwah keturunan Tionghoa ini digandrungi anak muda saat ini mencuri perhatian termasuk kisah cintanya.
Maka tak heran jika kisah pernikahannya dengan wanita asal Medan membuat penasaran.
Dennis Lim menikahi wanita bernama Yunda Faisyah pada tahun 2019.
Momen pernikahan ketiga tahun bersama sang istri dibagikan Ustaz Dennis Lim bulan Oktober 2022 lalu.
Baca juga: Perjalanan Hijrah Ustaz Dennis Lim, Pendakwah Tionghoa Dapat Hidayah Setelah Dengar Ceramah Aa Gym
Bukan hanya sosoknya, kisah pertemuan Ustaz Dennis Lim dan Yunda Faisyah juga membuat penasaran.
Kisah cinta keduanya hingga akhirnya bisa menikah dibagikan melalui kanal YouTube koh dennis tak lama setelah resmi menjadi suami istri.
Kala itu, pasangan yang sama-sama melakoni dakwah ini membuka sesi tanya jawab seputar ta'aruf dan pernikahan syar'i.
Di antara pertanyaan ada yang penasaran dengan pertemuan Ustaz Dennis Lim dan sang istri.
Mengawali ceritanya, Ustaz Dennis Lim bersyukur bisa memiliki pasangan yang menemani dalam berdakwah.
"Alhamdulillah Allah berikan pasangan untuk melanjutkan segala hal terutama tentang dakwah ini," ungkap Ustaz Dennis Lim.
"Dulu ada pepatah China mengatakan perjalanan seribu mil dimulai dari satu langkah, sekarang langkahnya Alhamdulillah tidak sendirian lagi, ada istri," ungkap Ustaz Dennis Lim.
POSBELITUNG.CO - Sebagian orang pastinya pernah menonton film God of Gamblers atau Dewa Judi.
Film yang diperankan oleh aktor asal Hongkong, Chow Yun-Fat ini sangat banyak disukai.
Di dalam film Dewa Judi tersebut, ia selalu berhasil memenangkan pertarungan judi kelas dunia dan membuatnya terkenal.
Rupanya di Indonesia sendiri ada sosok serupa yang jago dalam urusan bermain judi.
Baca juga: Setia Dampingi Kasus Video Syur, Wijin Dianggap Gisel Cuma TTB, Niat Nikahi Janda Gading Batal
Ia dikenal sebagai Raja Judi asal Medan bernama John Juanda.
Profesinya sebagai Raja Judi asal Medan ini bukan di dapat di Indonesia.
Pasalnya kalau di Indonesia, judi merupakan perbuatan terlarang dan melanggar hukum.
Dilansir Posbelitung.co dari Sosok.id, John Juanda merupakan pemain poker profesional.
Pria asal Medan, Sumut, yang pernah menjadi ikon poker dunia karena telah menjuarai berbagai turnamen kelas dunia.
Nama John Juanda pada tahun 2014 lalu pernah menjadi pembicaraan hangat lantaran prestasinya menjuarai World Series of Poker (WSOP).
Menurut GridPop.ID, John Juanda tak hanya sekali menjuarai WSOP, tapi sudah lima kali, yaitu pada tahun 2002, 2003, 2008, 2011, dan terakhir 2014.
Dari prestasinya menjuarai lima kali WSOP, John mendapatkan hadiah total USD 2.330.926 atau sekitar Rp 28 milliar.
John Juanda pada tahun 1996 menamatkan pendidikan S2 di Seattle University, Amerika Serikat.
Semasa kuliah S2 itulah John mengisi waktu luang kuliahnya untuk berjudi poker di kasino yang berlokasi tidak jauh dari kampus Seattle University.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
TRIBUN-MEDAN.COM - Kebanyakan orang mungkin akan menjawab tidak bisa, namun hal tersebut tak berlaku bagi John Juanda.
Bagi pria asal Medan, Sumut, yang pernah menjadi ikon poker dunia tersebut, judi bisa jadi profesi bila dilakukan dengan profesional.
Nama John Juanda pada tahun 2014 lalu pernah menjadi pembicaraan hangat lantaran prestasinya menjuarai World Series of Poker (WSOP).
Menurut Pokernews.com, John Juanda tak hanya sekali menjuarai WSOP tapi sudah lima kali, yaitu pada tahun 2002, 2003, 2008, 2011, dan terakhir 2014.
Dari prestasinya menjuarai lima kali WSOP, John mendapatkan hadiah total USD 2.330.926 atau sekitar Rp 28 milliar.
Kuliah S2 di Seattle University
John Juanda pada tahun 1996 menamatkan pendidikan S2 di Seattle University, Amerika Serikat.
Semasa kuliah S2 itulah John mengisi waktu luang kuliahnya untuk berjudi poker di kasino yang berlokasi tidak jauh dari kampus Seattle University.
Pada tahun 1999, John Juanda mengikuti kejuaraan WSOP pertamanya, saat itu dia berhasil menduduki peringkat kesembilan dan mendapatkan hadiah uang sebesar USD 1.500.
Berawal dari sanalah, pria kelahiran 8 Juli 1971 ini memutuskan untuk menjadi penjudi profesional.
Nama John Juanda di dunia Poker sangat disegani, bahkan dalam World Series of Poker (WSOP) yang berlangsung di Inggirs tahun 2008 silam, dalam semalam John bisa mendapatkan uang senilai Rp 19 miliar, sebuah pencapaian yang bikin iri para penjudi-penjudi profesional lainnya.
Kartu remi dan permainan poker sudah membekas di ingatan John Juanda sejak kecil.
Sebab, sulung dari empat bersaudara ini sering melihat ayahnya bermain berjudi.
Jakarta, CNBC Indonesia - Zeljko Ranogajec alias The Joker, pria 61 tahun asal Australia, mendapat julukan sebagai penjudi profesional terbesar di dunia. Bukan tanpa sebab, menurut laporan Sydney Morning Herald, operasi perjudian rahasia Ranogajec di seluruh dunia menghasilkan lebih dari US$3 miliar per tahun.
Kekayaan dari judi itu bahkan pernah menempatkan Ranogajec sebagai salah satu orang terkaya di Australia, versi The Australian Financial Review Rich List. Kekayaan bersihnya pada 2021 mencapai 610 juta dolar Australia, meskipun menurut para sumber di industri judi angka itu dinilai terlalu kecil untuk ukuran seorang raja judi.
Ranogajec sendiri lahir di Hobart, Australia, dari keluarga imigran asal Kroasia. Meski terkenal sebagai raja judi paling ulung, sosoknya jarang terlihat. Alih-alih menggunakan potret diri di akun Twitternya yang private, The Joker malah menggunakan gambar mobil sport Lamborghini Aventador yang berharga miliaran rupiah.
Di profil Twitter-nya hanya tertulis: "Diduga pemain terbesar di dunia dan penjudi profesional dengan taruhan tinggi."
Ranogajec saat ini dilaporkan tinggal di sebuah apartemen super mewah One Hyde Park di London, yang hanya dihuni oleh para crazy rich dunia.
Kesuksesan Judi dan Keahlian di Bidang Matematika
Salah satu jenis judi yang paling Ranogajec kuasai adalah judi pacuan kuda. Dia bertaruh di banyak acara pacuan kuda di seluruh dunia, termasuk di Jepang, Inggris, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. Para pelaku industri menyebut bahwa Ranogajec adalah salah satu penjudi paling cerdik dalam sejarah.
Dia tersohor karena sering datang ke arena judi hanya membawa beberapa ratus dolar, namun pulang dengan jutaan dolar. Karena saking seringnya menang, nama Ranogajec bahkan masuk dalam daftar hitam sebagian besar kasino terbaik di Australia.
Konon, kesuksesan Ranogajec dalam dunia judi dia raih karena keahliannya dalam bidang matematika. Dia sendiri pernah tercatat sebagai mahasiswa jurusan Perdagangan dan Hukum di Universitas Tasmania. Di sana Ranogajec belajar tentang pajak, keuangan dan perbankan, meski tak sempat lulus karena ingin fokus pada judi.
Selama karir judinya di Australia, The Joker sempat bermasalah dengan urusan perpajakan di Negeri Kangguru tersebut. Karena itu, Ranogajec memindahkan markas perjudiannya ke Isle of Man, surga pajak di Laut Irlandia, yang terletak di lepas pantai Inggris. Pada awal 2012, tidak lama setelah pindah ke Isle of Man, ia mendirikan Colossus Bets dengan Bernard Marantelli, putra seorang bandar taruhan Victoria.
Setiap hari, sindikat perjudian Ranogajec bertaruh hasil acara olahraga di seluruh dunia. Dia juga mempekerjakan ahli matematika, analis data, ahli komputer serta pengamat pacuan untuk memenangkan taruhan.
Saksikan video di bawah ini: